Otak manusia bekerja dengan pola tertentu. Ada semacam peta yang bekerja untuk membuat interkoneksi di seluruh tubuh kita. Interkoneksi tersebut saling memberi dan menerima. Dengan demikian, manusia dapat melakukan seluruh pekerjaannya dengan baik. Bila otak tak mampu melakukan itu semua, maka koordinasi dalam tubuh kita akan menjadi kacau. Akibatnya, kita tak mampu menyelesaikan seluruh kegiatan dengan baik.
Demikian pula bila kita ingin melakukan pekerjaan sehari-hari dengan baik, maka kita harus membuat sebuah sistem koordinasi dengan baik. Salah satu cara yang populer untuk membuat sistem koordinasi tersebut adalah dengan peta pikiran atau Mind Map. Dengan peta pikiran, kita dapat menyusun sebuah rencana kegiatan dengan sebaik-baiknya. Dengan peta pikiran ini, manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya secara baik.
Seorang guru harus tahu tentang peta pikiran ini. Gunanya adalah untuk merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Dengan peta pikiran pula, guru dapat menyiapkan diri secara maksimal ketika akan memberikan pelajaran. Dan yang terpenting, guru akan terbantu dalam menjelaskan sebuah materi pelajaran secara mudah, jelas, dan efektif.
Bagi yang belum terbiasa, membuat peta pikiran akan lebih sulit. Tapi, apabila dipelajari maka akan mudah dilakukan. Belajar membuat peta pikiran tak sesulit yang dibayangkan. Kalau melihatnya, terasa sulit, tetapi bila kita memperlajarinya akan sangat mudah. Hanya butuh waktu beberapa menit, kegiatan membuat peta pikiran pasti akan bisa. Apapun yang akan kita lakukan dalam proses belajar mengajar, peta pikiran akan membantu kita merencanakan dan mengkoordinasikannya secara baik.
Belajar fisika, matematika, sejarah, olah raga, kesenian, dan lain-lain, akan lebih mudah diberikan apabila seorang guru memiliki peta pikiran yang telah disusun secara baik. Konsep-konsep pelajaran yang demikian banyak akan lebih mudah untuk dijelaskan ketika guru menggunakan peta pikiran. Pelajaran sejarah yang demikian rinci, akan lebih ringkas dengan menggunakan peta pikiran, walaupun penjelasan yang bisa berikan sangat banyak.
Begitulah, peta pikiran akan memberikan kemudahan bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada para siswanya. Siswapun akan lebih mudah dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Jadi, peta pikiran ini juga harus dipahami oleh para siswa. Guru juga harus mengajarkan siswanya bagaimana membuat peta pikiran. Siswa yang mampu membuat peta pikiran dengan baik dapat dipastikan akan lebih mudah memahami pelajaran dibandingkan dengan siswa yang tak mampu membuatnya lebih baik. Tugas gurulah untuk mengajarkan kepada para siswanya bagaimana membuat peta pikiran secara lebih baik.
Menurut Tony Buzan, untuk membuat peta pikiran (Mind Map) diperlukan tujuh langkah. Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap fokus, membantu kita berkonsentrasi dan mengaktifkan otak kita.
3. Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Map atau peta pikiran kita lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreativ, dan menyenangkan.
4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. Penghubungan cabang-cabang utama akan menciptakan dan menetapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang utama. Jika ada celah-celah kecil di antara batang sentral dengan cabang-cabang utamanya atau di antara cabang-cabang utama dengan cabang dan ranting yangg lebih kecil, alam tidak akan bekerja dengan baik! Tanpa hubungan dengan mind map anda, segala sesuatu (terutama ingatan dan pembelajaran) akan berantakan. Jadi buat hubungan!
5. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.
6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibelitas kepada mind map. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan karenanya lebih bisa memicu ide dan pikiran baru. Kalimat atau ungkapan cenderung menghambat efek pemicu ini. Mind map yang memiliki lebih banyak kata kunci seperti tangan yang semua sendi jarinya bekerja. Mind map yang memiliki kalimat atau ungkapan adalah seperti tangan yang semua jarinya diikat oleh belat kaku.
7. Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Jadi bila kita hanya mempunyai 10 gambar di dalam mind map, mind map kita sudah setara dengan 10.000 kata catatan!
Demikian pula bila kita ingin melakukan pekerjaan sehari-hari dengan baik, maka kita harus membuat sebuah sistem koordinasi dengan baik. Salah satu cara yang populer untuk membuat sistem koordinasi tersebut adalah dengan peta pikiran atau Mind Map. Dengan peta pikiran, kita dapat menyusun sebuah rencana kegiatan dengan sebaik-baiknya. Dengan peta pikiran ini, manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya secara baik.
Seorang guru harus tahu tentang peta pikiran ini. Gunanya adalah untuk merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Dengan peta pikiran pula, guru dapat menyiapkan diri secara maksimal ketika akan memberikan pelajaran. Dan yang terpenting, guru akan terbantu dalam menjelaskan sebuah materi pelajaran secara mudah, jelas, dan efektif.
Bagi yang belum terbiasa, membuat peta pikiran akan lebih sulit. Tapi, apabila dipelajari maka akan mudah dilakukan. Belajar membuat peta pikiran tak sesulit yang dibayangkan. Kalau melihatnya, terasa sulit, tetapi bila kita memperlajarinya akan sangat mudah. Hanya butuh waktu beberapa menit, kegiatan membuat peta pikiran pasti akan bisa. Apapun yang akan kita lakukan dalam proses belajar mengajar, peta pikiran akan membantu kita merencanakan dan mengkoordinasikannya secara baik.
Belajar fisika, matematika, sejarah, olah raga, kesenian, dan lain-lain, akan lebih mudah diberikan apabila seorang guru memiliki peta pikiran yang telah disusun secara baik. Konsep-konsep pelajaran yang demikian banyak akan lebih mudah untuk dijelaskan ketika guru menggunakan peta pikiran. Pelajaran sejarah yang demikian rinci, akan lebih ringkas dengan menggunakan peta pikiran, walaupun penjelasan yang bisa berikan sangat banyak.
Begitulah, peta pikiran akan memberikan kemudahan bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada para siswanya. Siswapun akan lebih mudah dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Jadi, peta pikiran ini juga harus dipahami oleh para siswa. Guru juga harus mengajarkan siswanya bagaimana membuat peta pikiran. Siswa yang mampu membuat peta pikiran dengan baik dapat dipastikan akan lebih mudah memahami pelajaran dibandingkan dengan siswa yang tak mampu membuatnya lebih baik. Tugas gurulah untuk mengajarkan kepada para siswanya bagaimana membuat peta pikiran secara lebih baik.
Menurut Tony Buzan, untuk membuat peta pikiran (Mind Map) diperlukan tujuh langkah. Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap fokus, membantu kita berkonsentrasi dan mengaktifkan otak kita.
3. Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Map atau peta pikiran kita lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreativ, dan menyenangkan.
4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. Penghubungan cabang-cabang utama akan menciptakan dan menetapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang utama. Jika ada celah-celah kecil di antara batang sentral dengan cabang-cabang utamanya atau di antara cabang-cabang utama dengan cabang dan ranting yangg lebih kecil, alam tidak akan bekerja dengan baik! Tanpa hubungan dengan mind map anda, segala sesuatu (terutama ingatan dan pembelajaran) akan berantakan. Jadi buat hubungan!
5. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.
6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibelitas kepada mind map. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan karenanya lebih bisa memicu ide dan pikiran baru. Kalimat atau ungkapan cenderung menghambat efek pemicu ini. Mind map yang memiliki lebih banyak kata kunci seperti tangan yang semua sendi jarinya bekerja. Mind map yang memiliki kalimat atau ungkapan adalah seperti tangan yang semua jarinya diikat oleh belat kaku.
7. Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Jadi bila kita hanya mempunyai 10 gambar di dalam mind map, mind map kita sudah setara dengan 10.000 kata catatan!
Dikutik dari : IDWS
sok tau lu gan, gembel
BalasHapus